1. Robert Johnson
Konon, musisi blues Robert Johnson menjual jiwanya kepada setan agar ia bisa mencapai kesempurnaan dalam bermain gitar. Entah bagaimana Johnson mendapat gagasan itu. Ia merekam 29 lagu -kebanyakan klasik- selama karirnya yang singkat. Lagu-lagu Johnson yang paling terkenal adalah “Come on in My Kitchen,” “Sweet Home Chicago” dan “Crossroad Blues,” yang semakin terkenal setelah digarap ulang oleh grup rock Cream dalam double album mereka berjudul “Wheels of Fire”.
Banyak yang menganggap Johnson adalah bapak rock ‘n’ roll modern. Isu yang umum beredar adalah bahwa Johnson diracun -kemungkinan racunnya dicampur ke dalam minuman moonshine Johnson- oleh istri atau pacarnya yang cemburu saat ia bermain di sebuah juke dekat Greenwood, Mississippi. Johnson tewas dan dimakamkan di sebuah makam tak bertanda. Robert Johnson meninggal pada 16 Agustus 1938.
2. Rudy Lewis
Rudy Lewis, penyanyi kelompok R & B legendaris The Drifters pada 1960-1964. Ia yang membawakan tembang hits seperti “On Broadway” (sepuluh besar) dan “Up on the Roof.” Sebelumnya ia tergabung dalam Clara Ward Singers. Suara lembut Lewis sering disejajarkan dengan Ben E. King.
Tepat sebelum rekaman mega hit “Under the Boardwalk,” Lewis ditemukan tewas di apartemennya. Penyebab kematiannya belum pernah dipastikan. Pihak berwenang berpikir Lewis meninggal karena overdosis, namun teman-teman Lewis menduga ia tewas karena overdosis, sesak napas, dan serangan jantung. Polisi tak pernah mengautopsi jasad Lewis. Rudy Lewis meninggal pada 20 Mei 1964.
3. Brian Jones
Brian Jones adalah seorang gitaris dan multi-instrumentalis yang merupakan pendiri sekaligus pemimpin awal Rolling Stones, yang mulai berkiprah pada tahun 1962. Jones menonjol dalam album awal Rolling Stones; ia bermain gitar ritme dan slide, harmonika, dan background vokal. Hubungan Jones dengan anggota band lainnya menjadi tegang ketika mereka mengetahui bahwa Jones sebenarnya meraup lebih banyak uang, tak sesuai dengan kontrak manajemen yang ditandatangani Jones untuk semua anggota band pada awal 1963.
Dari tahun 1968 dan seterusnya kontribusi Jones pada Rolling Stones terus berkurang, mungkin karena penggunaan narkotiknya yang meningkat, dan pada pertengahan 1969 Jones didepak dari band. Jones berencana untuk memulai band sendiri, tapi tidak pernah kesampaian. Cerita seputar kematian Jones tetap samar hingga saat ini. Jones ditemukan tak bergerak di dasar kolam renang dan dinyatakan meninggal oleh otoritas setempat. Teman-temannya mengatakan bahwa Jones telah minum pil. Laporan menunjukkan ia “mati karena kecelakaan”. Beberapa orang berpikir Jones bunuh diri, sebagian berpikir ia dibunuh. Anggota Rolling Stones lain, Mick Jagger dan Keith Richards, tidak menghadiri pemakaman Jones. Brian Jones meninggal pada tanggal 3 Juli 1969.
4. Alan “Blind Owl” Wilson
Alan Wilson adalah salah satu anggota Canned Heat, band blues aliran 60-an. Wilson adalah seorang gitaris ritme, penulis lagu, vokalis, dan pemain harmonika virtuoso. Legenda Blues John Lee Hooker menyebut Wilson adalah pemain harmonika terbaik yang pernah dilihatnya.
Wilson menyanyikan dua hits terbesar Canned Heat, “Going Up the Country” dan “On the Road Again.” Wilson mempunyai gangguan emosional dan mencoba bunuh diri berkali-kali. Alan “Blind Owl” Wilson akhirnya meninggal dunia karena overdosis obat -meski secara luas dianggap bunuh diri- pada tanggal 3 September 1970.
5. Jimi Hendrix
Jimi Hendrix menjadi fenomena singkat setelah penampilan mengesankannya di Monterey International Pop Festival pada bulan Juni 1967, di mana ia memainkan gitar di punggungnya, berimprovisasi dengan giginya, membakar gitarnya, dan kemudian membantingnya di panggung. Selama karir rekaman singkat tiga setengah tahunnya, Hendrix menjelma menjadi gitaris nomor satu dan masih dianggap nomor satu oleh banyak musisi lain hingga kini. Pada tahun 2003 majalah Rolling Stone memilihnya sebagai gitaris terbesar sepanjang masa.
Karya terbaik Hendrix adalah double-album “Electric Ladyland”, menampilkan hits seperti “Voodoo Chile (Slight Return),” “Still Raining, Still Dreaming,” dan “House Burning Down”. Album ini menunjukkan ciptaan, kejeniusan, dan fleksibilitas Hendrix sebagai gitaris. Hendrix terus-menerus tampil di banyak konser, termasuk salah satu yang melegenda adalah penampilannnya di Woodstock. Ia meninggal karena komplikasi obat -pencampuran alkohol dengan barbiturat, kombinasi yang sangat berbahaya- pada tanggal 18 September 1970.
6. Janis Joplin
Janis Joplin memulai karir bernyanyinya dengan band psychedelic rock Big Brother dan Holding Company. Suara Joplin yang parau dan ngeblues cocok dengan aliran acid rock San Francisco yang muncul pada saat itu. Seperti Hendrix, Joplin mencuri perhatian banyak orang di Monterey pada tahun 1967 saat ia menyanyikan hits seperti “Down on Me” dan “Ball and Chain.”
Joplin akhirnya meninggalkan Big Brother dan membentuk dua band lagi. Setelah berhenti menggunakan obat-obatan untuk sementara -kecuali mungkin alkohol kesayangannya- Joplin meninggal dunia karena overdosis heroin pada tanggal 4 Oktober 1970. Film berjudul “The Rose” yang dibintangi Bette Midler seringkali dianggap sebagai film biografi Joplin. Namun, Joplin samasekali bukanlah penyanyi pop seperti yang digambarkan film itu.
7. Arlester “Dyke” Christian
Arlester “Dyke” Christian membentuk band soul dan funk pada tahun 1966 bernama Dyke dan Blazers yang segera melakukan tur dengan O’Jays. Selain bermain bass, Arlester juga menjadi penyanyi utama Blazers. Single pertama band ini berjudul “Funky Broadway,” sebuah lagu yang diciptakan Arlester dan akhirnya menjadi hit besar setelah digarap Wilson Pickett pada tahun 1967.
The Blazers, yang mengubah personel beberapa kali selama bertahun-tahun, dibubarkan pada tanggal 13 Maret 1971, ketika Arlester ditembak dan dibunuh di jalanan Phoenix, Arizona. Pihak berwenang menganggap penembakan itu adalah tindakan bela diri, mungkin disebabkan karena kesalahpahaman saat transaksi obat-obatan, meskipun pada saat itu tidak terdapat unsur obat-obatan dalam tubuh Arlester.
8. Jim Morrison
Jim Morrison adalah penyair penuh mistis, pembuat film, dan tentu saja vokalis band rock The Doors, yang menggebrak dunia pada panggung musik di Los Angeles tahun 1967. Mungkin karya terbesar Morrison adalah “The End”, sebuah ode tragedi Yunani berlarut-larut yang bercampur dengan kata-kata kotor, nyanyian yang membuat band ini diusir keluar saat pertunjukan awal mereka di The Whisky A Go Go di Hollywood.
Kejenakaan Morrison yang agak cabul membuat bandnya mengalami masalah berkali-kali. Suatu pagi saat fajar, Morrison mulai meludah darah, mandi, lalu meninggal karena serangan jantung (otopsi tidak pernah dilakukan). Karena kebiasaan mengonsumsi alkohol dan obat biusnya yang melegenda, bahkan untuk standar saat itu, kematian Morrison tidak mengejutkan banyak orang. Beberapa orang berpikir Morrison memalsukan kematiannya dan pergi ke Afrika. Jim Morrison meninggal pada 3 Juli 1971 (dua tahun dari hari kematian Brian Jones).
9. Ron “Pigpen” McKernan
Ron “Pigpen” McKernan adalah keyboardis, penyanyi, pemain harmonika dan merupakan salah satu pendiri Grateful Dead, sebuah band yang melejit di San Francisco Bay Area. McKernan dikenal karena suaranya yang khas dalam lagu-lagu seperti “Midnight Hour” dan “Death Don’t Have No Mercy”.
McKernan pernah memiliki hubungan asmara dengan sesama boozer Janis Joplin dan bernyanyi bersamanya di beberapa pertunjukan. Menurut penyanyi Grace Slick dari Jefferson Airplane, McKernan memperkenalkan Joplin ke Southern Comfort. Ketika kesehatan McKernan mulai memburuk, ia meninggalkan Grateful Dead pada tahun 1972. Pada tanggal 8 Maret 1973, Ron “Pigpen” McKernan ditemukan tewas dengan pendarahan lambung akibat kebiasaan minum berat selama bertahun-tahun.
10. Peter Ham
Peter Ham adalah seorang gitaris dan penulis lagu band Badfinger, sebuah grup rock awal tahun 70-an yang oleh beberapa kalangan disebut The Beatles baru. Kebetulan, hit pertama Badfinger yang berjudul “Come and Get It,” ditulis oleh bassis The Beatles, Paul McCartney. Band ini terus meraih popularitas, meraup banyak uang, namun,tidak ada yang tahu ke mana uang itu pergi.
Frustasi karena masalah keuangan, Peter Ham gantung diri pada tanggal 23 April 1975. Diduga, Ham meninggalkan catatan bunuh diri yang menyebut Stan Polley, agennya, sebagai penyebab bunuh diri. Tapi Polley membantah adanya catatan tersebut. Tragisnya, Tom Evans, anggota Badfinger yang lain, marah setelah tahu penghasilan band menghilang. Ia juga gantung diri pada tahun 1983!
11. Gary Thain
Bassist dan penulis lagu, Gary Thain, lahir di Christchurch, Selandia Baru. Thain awalnya adalah bagian dari trio rock The New Nadir, dan dengan drummer Peter Dawkins, ia melakukan perjalanan dari Selandia Baru ke London, dan pernah pula bermain dengan Jimi Hendrix sebelum perpecahan trio ini terjadi pada tahun 1969.
Thain lalu bergabung dengan Keef Hartley Band di Woodstock dan kemudian menjadi bassis ketiga untuk grup rock Inggris Uriah Heep. Meski awalnya Thain adalah pemain blues dan jazz, Uriah Heep adalah batu loncatannya ke musik rock. Thain juga menulis beberapa materi Uriah Heep kala itu, yakni “Chrystal Ball” dan “Gary’s Song.” Gary Thain meninggal karena overdosis heroin pada tanggal 8 Desember 1975.
12. Alexander Bashlachev
Alexander Bashlachev adalah gitaris rock, penyanyi, dan penulis lagu Rusia. Sepanjang tahun 1980-an, Bashlachev menulis banyak lagu dan mengarang musik. Ia juga tampil setiap kali ia bisa, tapi biasanya untuk khalayak kecil, karena rock and roll dianggap kontra di Rusia (pada waktu itu dikenal sebagai Uni Soviet) selama 1970-an dan ’80-an.
Pada tahun 1985 dan sekali lagi pada tahun 1987, Bashlachev bermain di Rock Festival Leningrad, sebuah acara musik yang dihadiri sekitar 600 orang. Menderita depresi dan kecanduan alkohol, Bashlachev meninggal dunia setelah jatuh dari balkon sebuah gedung apartemen sembilan lantai. Kematiannya dianggap bunuh diri. Bashlachev tewas pada tanggal 17 Februari 1988.
13. Mia Zapata
Mia Zapata membentuk band punk rock The Gits saat kuliah di Ohio. Zapata sangat dipengaruhi oleh penyanyi blues seperti Bessie Smith dan Billie Holiday. Joan Jett membandingkan bakat Zapata dengan legenda musik blues Janis Joplin. Tapi karier bernyanyi Zapata tidak berkembang sampai pada tahun 1989 grupnya pindah ke Seattle, Washington, di mana musik grunge perlahan-lahan mulai meraih popularitas nasional.
Album pertama The Gits, “Frenching the Bull”, dirilis pada tahun 1992. Tragisnya, ketika The Gits sedang membesarkan namanya, Zapata ditemukan tewas di dekat Comet Tavern di Seattle. Zapata telah diperkosa, dipukuli, dan dicekik sampai mati. Menggunakan bukti DNA, penyerang Zapata itu akhirnya ditangkap, dihukum, dan kemudian dijatuhi hukuman 36 tahun penjara. Mia Zapata meninggal pada tanggal 7 Juli 1993.
14. Kurt Cobain
Musisi jenius penuh masalah, Kurt Cobain, membentuk grup grunge Nirvana pada tahun 1986. Cobain berperan sebagai penulis lagu, vokalis, sekaligus gitaris utama dalam album kedua Nirvana, Nevermind, yang sukses menghantam puncak tangga lagu pada tahun 1991. Kesuksesan ini membuatnya menjadi superstar band dan menjaring banyak uang untuk Nirvana. Tapi Cobain, pribadi yang tenang dan tertutup ini, tidak pernah menikmati status selebriti yang menjadi pusat perhatian. Single terakhir Nirvana, “Smells Like Teen Spirit,” dianggap salah satu lagu rock terbaik sepanjang masa. Pada tahun 2007, VH1 memilih lagu itu sebagai lagu rock papan atas era 1990-an. Lagu ini masih populer sampai saat ini, bahkan marching band perguruan tinggi memainkannya.
Saat Nirvana mendapatkan popularitas, Cobain mulai menggunakan heroin di awal 1990-an. Ia mungkin mengonsumsi heroin untuk menghilangkan rasa sakit di punggungnya yang kronis dan masalah perut. Cobain pernah mengatakan nyeri perutnya begitu parah sampai terkadang ia ingin bunuh diri. Pada bulan Maret 1994, Cobain mencoba bunuh diri dengan menelan obat penghilang rasa sakit bersama dengan sampanye. Tapi pada April 5, 1994 Kurt Cobain berhasil mengakhiri hidupnya dengan menembak kepalanya. Beberapa orang berpikir Cobain dibunuh. Mereka mengatakan Cobain tidak bisa menggunakan pistol untuk menembak dirinya sendiri karena ia masih memiliki sejumlah besar heroin dalam sistem tubuhnya. Hingga kini kematian Cobain masih menjadi misteri.
15. Kristen Pfaff
Pada tahun 1993 sampai 1994, Kristen Pfaff menjadi bassis untuk Hole, band yang dibentuk oleh Courtney Love sebelum kematian suaminya, Kurt Cobain. Sebelum bergabung bersama Hole, Pfaff juga pernah menjadi bassis dan backing vokal untuk band Minneapolis, Janitor Joe.
Tahun 1993 Pfaff pindah ke Seattle, Washington, untuk melakukan rekaman lagu “Live Through This”, satu-satunya album rekamannya bersama dengan Hole. Masa-masa Pfaff tinggal di Seattle adalah periode kreatifnya, dan ia menjalin persahabatan yang erat dengan Eric Erlandson dan Kurt Cobain. Ketika Ptaff mengerjakan album platinum Live Through This, ia dan Erlandson berpacaran dan tinggal bersama-sama pada tahun 1993 dan bahkan tetap dekat setelah berpisah. Dan akhirnya, seperti yang telah dilakukan banyak musisi lain dalam beberapa dekade terakhir, Pfaff mulai menggunakan heroin. Pada 16 Juni 1994 Kristen Pfaff meninggal karena overdosis heroin.
16. Richey Edwards
Richey Edwards bernyanyi, menulis lagu, dan bermain gitar untuk band rock alternatif Manic Preachers Street mulai tahun 1989 hingga 1995. Musisi kelahiran Inggris ini menulis sebagian besar lagu-lagu band Manic Preachers Street dan dianggap sebagai inspirasi utama untuk band mereka.
Sayangnya, meski memiliki kreatifitas yang tinggi, Edwards menderita depresi, anoreksia, dan kerap melukai diri sendiri. Ia pernah mengukir tulisan “4-Real” di lengan kirinya menggunakan pisau cukur. Edwards menghilang pada tanggal 1 Februari 1995, penyebab yang umum diketahui adalah bunuh diri, meskipun banyak dari teman-temannya yang tidak setuju. Pihak berwenang mengumumkan pada bulan November 2008 bahwa Edwards masih hilang dan diduga sudah tewas.
17. Sean Patrick McCabe
Sean Patrick McCabe adalah vokalis sekaligus penulis lagu band hard rock Ink and Dagger. Saat tampil secara live, anggota band ini sering memasukkan referensi vampir dalam musik mereka, mengecat wajah, dan bermain dengan darah palsu.
Album pertama mereka adalah “Drive This Seven Inch Wooden Stake Through My Philadelphia Heart”. Pada tahun 1999, Ink & Dagger secara resmi mengumumkan bahwa mereka bubar. Tak lama setelah melakukan rekaman album terakhir, Sean Patrick McCabe dikabarkan tewas dalam sebuah motel di Indiana. Ia tersedak sampai mati saat meminum alkohol pada tanggal 28 Agustus 2000. Album terakhir Ink and Dagger dirilis Buddyhead Records dengan menyertakan gambar Sean muda mengenakan kostum vampire dalam buklet CD.
18. Levi Kereama
Levi Kereama adalah seorang kontestan Australian Idol musim pertama tahun 2003, tetapi ia hanya berhasil sampai ke peringkat keenam. Kemudian, Levi bersama saudara-saudaranya membentuk band rhythm and blues, Lethbridge, pada waktu mendukung kontestan peringkat teratas seperti Boyz II Men dan Shaggy.
Suara manis Levi mengingatkan orang pada suara Michael Jackson dan Jeffrey Osborne. Pada tanggal 4 Oktober 2008, Levi jatuh dari sebuah balkon hotel lantai 20 dan tewas, hanya beberapa jam setelah dirinya menghadiri Brisbane festival di akhir pekan. Pihak berwenang yakin kematiannya adalah bunuh diri, tetapi anggota keluarga mengatakan itu adalah kecelakaan.
19. Amy Winehouse
Amy Winehouse mungkin terkenal bukan hanya karena kehebatan bernyanyinya, tapi juga karena gaya hidup, perilaku buruk, dan masalah mentalnya. Penyanyi dan penulis lagu pop dan jazz ini memenangkan lima Grammy Awards pada tahun 2008, tahun puncaknya, dan lagu terbaik pada saat itu adalah “Rehab”. Seperti banyak bintang pop lainnya, Winehouse sering mengonsumsi alkohol sebelum manggung, yang berakibat pada buruknya penampilan dan ulasan tentang dirinya.
Winehouse juga mengaku menggunakan obat keras seperti kokain dan heroin. Daftar konfrontasi Winehouse dengan polisi sangat panjang melebihi penyanyi pop manapun. Amy Winehouse akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 23 Juli 2011 di London, Inggris. Pada bulan Oktober 2011, penyelidik di London menyatakan bahwa Winehouse meninggal karena keracunan alkohol secara sengaja. Tubuh Winehouse memiliki kandungan alkohol lima kali lipat dari ambang batas normal pada saat kematiannya.
20. Soroush Farazmand
Soroush Farazmand, gitaris rock kelahiran Iran ini bersama dengan bandnya, Yellow Dog, datang ke Amerika mencari kebebasan untuk memainkan musik apapun yang mereka inginkan, yang tidak bisa mereka lakukan di Iran, tempat yang represif. Sayangnya, mereka datang ke sebuah negara yang terlampau bebas, termasuk untuk urusan kepemilikan senjata ilegal.
Soroush Farazmand dan saudara sekaligus rekan bandnya, Arash, ditembak dan dibunuh oleh musisi Iran lain yang putus asa setelah diusir dari Free Keys, band Iran lain. Si pembunuh, memegang senapan serbu yang dibelinya di AS beberapa tahun sebelumnya, membunuh tiga orang dan kemudian bunuh diri. Soroush Farazmand meninggal pada tanggal 11 November 2013.
0 komentar:
Post a Comment